Kamis, 18 April 2013

Membangun Generasi Rabbani

Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah, wash shollatu was salamu ‘alaa Rasulillah, amma ba’du.

Generasi Rabbani adalah sebaik-baik generasi yang pernah tercipta di muka bumi ini. Ia adalah sebuah generasi yang menjadikan al-Qur’an dan as-Sunah sebagai sebenar-benarnya asas hidup yang mana dari kedua asas inilah berhasil tercetak umaro atau pemimpin-pemimpin yang amanah terhadap tanggung jawab yang dimiliki, berkomitmen tinggi terhadap kebenaran, menjunjung tinggi hakikat keadilan, tidak terbutakan dengan kemilau nikmat dunia, dan lebih memilih menjadikan bahagia, sejahtera dan kesenangan berada di tengah-tengah umat dibanding menjadi konsumsi ego pribadi. Dari kedua asas inilah tercetak ulama-ulama yang begitu khidmat terhadap Islam, tunduk terhadap kebenaran,  khusyu’ meghias diri dengan ilmu, begitu sayang dan cinta terhadap kaum muslimin sehihingga tidak ada yang dihendaki bagi dirinya sesuatupun kecuali dirinya mampu menjadi pribadi yang bisa membawa manfaat bagi agama ini dan segenap kaum muslimin pada masanya. 

Ya, mereka semua menjadi pribadi-pribadi yang indah membawakan wibawa, santun menyatakan kebenaran, tawadhu’ didalam kemuliaan sehingga sosoknya menjadi figur-figur yang pantas dan layak untuk disoroti dan diteladani hingga akhir zaman. Wallahi, inilah sebaik-baik generasi yang berhasil menciptakan sebuah tatanan masyarakat yang madani dibawah satu kepemimpinan berjiwakan kebenaran yang hakiki, masyarakat yang penuh dalam keteraturan, saling bahu-membahu membangun kebenaran, mengikat erat persaudaraan dan mengikis semua permusuhan, sabar dalam ketaatan dan tegas ditengah kemungkaran. Inilah masyarakat dimana orang tua begitu menyayangi dan melindungi kaum muda dan mereka kaum muda begitu santun dan menghormati yang tua. Masyarakat dimana kesenangan dan kesejahteraan kolektif berada diatas segala-galanya, hingga menghancurkan sikap acuh dan fanatik terhadap ego pribadi. Masyarakat dimana nilai-nilai keimanan begitu menghunjam kuat ke dalam sanubari jiwa, hingga terwujud akhlak mulia nan tinggi menjulang ke angkasa mayapada. Masyarakat yang begitu menyenangkan dan merindukan. Dua asas inilah yang telah terbukti mampu dan berhasil menciptakan dan mendirikan sebuah peradaban rabani hingga 13 abad lamanya, sebuah peradaban yang agung sepanjang sejarah kehidupan umat manusia sejak lahirnya insan termulia Muhammad Shallallahu ‘alaihi was salam hingga saat ini.
“Telah aku tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang keduanya, (yaitu) Kitabullah dan Sunah Rasul-Nya.”

 (Hadits Shahih Lighairihi, H.R. Imam Malik, al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Dishahihkan oleh Syaikh Salim al-Hilali di dalam at-Ta’zhim wal Minnah fil Intisharis sunnah, hlm. 12-13)

Sejarah manusia telah memberi kesaksian muttawatir bahwa pernah ada pada suatu masa tercipta sebuah peradaban yang sangat agung dan tinggi akan nilai-nilai luhur dimana kebenaran terpelihara dengan sangat baik, keadilan ditampakkan secara bijak. Sebuah peradaban yang dirindukan, yang telah membenarkan apa yang menjadi janji baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi was salam dalam hadits ini bahwa hidayah kemuliaan akan menyertai generasi-generasi pengusung sumber syari’at yang mulia.

MasyaAllah.

Syari’at ini terlalu mulia, semakin nyata kemuliaan dan kebesarannya bersamaan dengan terwujudnya janji-janji Rasulullah sepanjang fase sejarah manusia yang mampu meneguhkan keimanan dan mengokohkan pijakan bagi para penerus risalah yang dibawanya. Syari’at ini terlalu mulia, terlalu mulia hingga kemudian sangatlah merugi manusia yang tidak turut serta dalam estafet dakwah menjaga dan menghidupkan syari’at ini hingga akhir zaman, biidznillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar