Senin, 17 November 2014

Bangun dan Singsingkan Lengan Baju ! (Ust.Noorahmat)

Membaca berita dan melihat fenomena akhir-akhir ini....ummat Islam Indonesia....sebagaimana biasanya....bisanya cuma marah-marah, boikot, demo dan aktifitas lain yang cenderung reaktif...yang justru menambah 'bahan bakar' untuk membully ummat Islam, sedangkan kejadian yang sudah terjadi...tetaplah terjadi...dan terus berulang terjadi.... sedihnya...sudah terlambat bereaksi, dibully pula...

Kalau diruntut lebih jauh...
Ummat Islam sempat menguat ketika ICMI berdiri, Soeharto naik haji, Bank Muamalat berdiri, Harian Republika terlahir dan kajian Ekonomi syariah serta kajian keislaman mulai mengisi relung bumi pertiwi...

Lalu momentum tiba-tiba berbalik diawali dengan pembredelan media sejenis Sabili, pengetatan lembaga keislaman ditambah 'pemiskinan' melalui fenomena krisis moneter yang melahirkan reformasi. Positifnya reformasi memang menyegarkan atmosfer masyarakat dalam berbangsa dan bernegara, menjamurnya ormas islam tanpa halangan, namun ketidaksiapan mental masyarakat yang terlalu lama terkungkung menjadikan negeri ini dipenuhi celah menganga yang kemudian dimanfaatkan serigala-serigala untuk menggerogoti kekayaan dan harga diri bangsa...

Kebijakan Pendidikan yang carut marut ditambah dengan menjamurnya media massa partisan yang jauh dari konten bermoral, menggerus jati diri bangsa hingga terlahir generasi instan yang malas membaca, malas berfikir, mudah tersulut emosi, labil, krisis identitas, kacau dalam logika berfikir, miskin dalam berbahasa dan bertutur, hingga akhirnya menggoyah struktur dan tatanan sosial yang dibangun berabad-abad sejak zaman Walisanga.

Sadarkah kita bahwa Indonesia sedang menjadi 'makanan' yang saat ini sumber daya yang dimiliki negeri ini dijadikan 'bancakan' serigala-serigala lapar? Berhentilah berdebat pada masalah-masalah khilafiyah, ada permasalah substansi yang harus dikerjakan untuk diselesaikan. Bukan untuk sekedar agenda 2019, atau Khilafah atau apapun istilah simbolistis lainnya.... Ini masalah tanggung jawab kita kepada Allah Azza wa Jalla yang menyandangkan amanah ke pundak kita untuk mengelola dan menjaga Indonesia agar kelak ketika kita serahkan kepada anak-cucu kita, Indonesia masih menjadi sebongkah firdaus yang diimpikan seluruh pejuang yang menumpahkan darah membanjiri hingga pelosok negeri untuk memerangi penjajahan atas Harta Jiwa dan Raga?

Sadarkah bahwa negeri ini kembali terjajah? Dan kali ini penjajahan dilaksanakan secara massive dan teroganisir melibatkan kepentingan yang menggurita dimana tentakel-nya telah menembus seluruh batas teritori?

Saudaraku...
Mengacu pada kitab "Qiyadaturrasul - As Siyasah wal Askariyyah", untuk menghadapi lawan yang merencanakan segala sesuatunya dengan rapi, terorganisir dan terstruktur ditambah pengalaman mengelola pertarungan yang mumpuni, dibutuhkan masyarakat yang memiliki beberapa hal sebagai berikut...

1. Pemimpin yang Cerdas dan memiliki integritas dalam segala hal.

2. Soliditas masyarakat yang terstruktur rapi serta memiliki sistematika pendidikan masyarakat yang solid, konsisten dan kuat.

3. Akademisi serta teknokrat yang menjiwai secara utuh visi misi serta garis perjuangan kemerdekaan Indonesia, cerdas kreatif dan sensitif dalam membaca situasi, visioner dan berwawasan luas serta tajam dalam merumuskan strategi dan terbebas dari sikap membebek/ABS (asal bos senang). Tidak terjangkiti penyakit cinta dunia serta memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi setiap detail kekuatan dan pergerakan para penjajah.

4.Masyarakat yang memiliki pemahaman yang utuh terhadap visi misi negara, berorientasi pada proses dalam menata sikap dan langkah kerjanya agar senantiasa segaris dengan garis besar kepentingan bangsa serta memiliki kualifikasi yang tinggi untuk selalu bertenaga dalam melakukan pergerakan massive dan selalu terjaga bersiap siaga bila sewaktu-waktu diperlukan tenaga, pikiran, harta bahkan jiwanya. Imun terhadap segala bentuk intervensi maupun intersepsi dan memiliki perbekalan emosional, spiritual, fisikal. Kuat dari sisi bangunan pemikiran individu (strong character and personality) dan tidak mudah menyerah dan terbina secara berkelanjutan.

Untuk para da'i penyeru kebenaran pengampu tongkat risalah dakwah....
Tidaklah cukup sekedar memiliki Aqidah yang lurus, melakukan Ibadah yang shahih serta kemampuan menjaga dan mengelola hawa nafsu. Sungguh Akhlak yang kokoh, Jasad yang kuat, Wawasan yang luas serta kemandirian finansial sangatlah penting. Demikian juga penguasaan atas kemampuan dasar seperti menjaga ketepatan dalam mengelola waktu serta rapih dan terencana dalam bekerja. Semua agar kita tetap dapat optimal dalam memberi manfaat bagi sesama manusia...

Selagi masih berada di bulan Muharam...tiada salahnya kita membersihkan sekaligus mengintrospeksi diri, apa maksiat yang telah kita lakukan (sebagak individu, organisasi maupun komunal) hingga negeri tempat raga berjuta muslim berpijak seakan tunduk lunglai dalam genggaman musuh-musuh Allah Azza wa Jalla. Ingatlah bahwa Indonesia berdiri dibawah pekikan TAKBIR...!!!

Sadarkah dimana kita berada saat ini ????

BANGUN DAN SINGSINGKAN LENGAN BAJU....!!!!

الله اكبر...الله اكبر...الله اكبر...!!!